KESET

KESET! a.k.a Welcome, haha selamat datang, selamat baca-baca, selamat menikmati, selamat komen, selamat kritik, :)

Kamis, 19 April 2012

BALADA GUGUR DAUN


    Aku hanya ingin seperti daun yang pergi meninggalkan tangkainya. Bukan karena aku tak sanggup atau tak mampu untuk berpegangan. Namun karena aku terlalu lelah untuk selalu berpegangan eratuntuk tetap berada di sisi mu. Maka aku pergi meninggalkan tangkai tempat aku berpegangan. Biarlah aku seperti daun, biarlah aku tertiup angin. Angin yang lembut atau badai sekalipun, aku tak peduli. Biarlah aku terbang tinggi, hingga aku melihat sepasang merpati sibuk bercengkrama. Ketika angin pergi maka daun akan jatuh. Sakit? Siapa bilang? Sudah aku katakan, aku ini seperti daun, setelah pergi meninggalkan tangkainya aku tak pernah lagi merasa sakit. Daun tak peduli akan jatuh di tempat indah atau di tempat bala. Dan karena aku seperti daun, akupun tak pernah peduli akan jatuh bahagia atau jatuh nestapa. Rasanya sama! JATUH! Sampai kapan aku seperti ini ? Jawabannya sama seperti daun. Tak perlu banyak bersusah payah, hanya hingga daun layu, mengering, lalu pada akhirnya rapuh dan menghilang kembali tertiup angin. Ya, akulah gugur daun.

Serial SI GADIS 4


Sore yang hangat! Begitu kata mereka
Bermain di tanah lapang, saling bercengkrama
Tapi aku tak merasa demikian
Hey gadis bertatap hampa! Apa yang sedang kau fikirkan?
Entahlah!
Namun, mengapa kau tampak begitu bimbang?
Aku sendiri bimbang dengan apa yang aku fikirkan
Mengapa?
Mungkin karena akulah si gadis berwajah basah, akulah si gadis berwajah muram
Ceritakanlah padaku!
Tak perlu! Alam, dunia, matahari, dan angin telah menjadi saksi
Kalau begitu, siapa yang sedang kau fikirkan?
Diriku sendiri.
Mengapa?
Karena aku bimbang mengapa aku begitu mendewakannya, begitu mencintainya, bahkan begitu menyayanginya
Dengan pria yang sama?
Mungkin!

Serial SI GADIS 3


Dihari yang terik itu seseorang menghampiriku
Hari cerah, semua tampak riang
Namun mengapa engkau masih bersedih?
Aku membisu
Hey gadis pemuram! Mengapa kau masih bersedih?
Karena aku adalah si gadis berwajah basah
Aku heran, mengapa kau tak pernah senang?
Entahlah, mungkin matahari enggan membagikan kesenangannya padaku
Mengapa kau menangis lagi kali ini?
Dunia, kehidupan, segalanya terasa tak adil bagiku
Masalah apa gerangan?
Tidak ada
Lalu?
Hanya masalah pikiranku
Tentang apa? Seseorang?
Ya.
Pria yang sama dengan waktu itu?
Tidak.
Lalu? Aku bingung denganmu.
Tak apa. Aku sendiri terkadang bingung terhadap diriku.
Karena aku tak bisa mengerti dan dimengerti.

ME AND THE MOON

Between me and the moon, there’s nothing special
Besides that I love to imagine its eclips encrave my shadows
Between me and the moon, there’s nothing special
Besides that when the full moon come, somethin’ in my poem move to note the moon and my shadows behaviors
Between me and the moon, there’s nothing special
Besides that I love dreamin’ a paint in his face as my shadows who sitting to read my poems

Serial SI GADIS 2


Apa yang kau lakukan disini wahai gadis berwajah basah?
Aku menunggu.
Menunggu apa?
Aku pun tak tahu.
Baiklah, apa hobimu?
Menangis dan menyakiti.
Menyakiti? Menyakiti siapa?
Hati dan perasaanku.
Mengapa? Kau senang melakukannya?
Tidak, bukan aku. Tetapi hidup ini selalu menyakiti hati dan perasaanku
Kalau begitu, apa yang menyakitimu sekarang?
Seorang pria.
Apa yang telah ia lakukan terhadapmu?
Dia telah menumbuhkan rasa suka diriku padanya dalam waktu singkat,
Dan menghancurkannya dengan lebih singkat.
Apa pria itu menolakmu?
Tidak. Aku harus membunuh rasa padanya.
Mengapa harus ?
Karena ia telah menemukan gadisnya.
Dan itu bukan aku.

Serial SI GADIS 1


Secarik kertas telah tertoreh dari lembarannya
Menjadi tempat peraduan sang gadis
Menuliskan lika-liku di hatinya
Membenamkan rasa pedih hati itu
Kemudian…
Gadis itu bertanya dengan hati dirobek sembilu
Apakah aku pantas diperlakukan seperti ini?
Pantas…jika tak ada rasa yang perlu dipendam
Pantas…jika ia terlalu hina tuk diingat dalam ruang-ruang benaknya
Pantas…jika kau belum cukup meluluh lantakkan sel-sel hatinya
Pantas…jika hati itu telah mendua
Pantas…jika tak ada lagi yang pantas untuknya
Tak ada harapan lantas tak ada cahaya?
Berpikir seperti itulah
Sehingga tak ada lagi yang pantas
Untukmu…
Untuknya…

BAHASA HATI

Jangan paksa aku untuk mengerti dirimu
Kumohon, tidak untuk kali ini
Ataupun kala lainnya
Bukannya aku tak mau,
Aku hanya tak sanggup, sungguh
Katakanlah, maka aku kan mengerti

01/04/12
In my green room.

Kamis, 05 April 2012

WHAT's THE BEST THING IN YOUR LIFE STILL FREE?

Selain Tuhan, nafas, dan keluarga, hal yang terbaik yang saya punya yang masih “FREE” sampai detik ini adalah ‘sahabat’. Yupz!. Ga kebayang kalau punya sahabat itu harus beli dan dikenai pajak. Makin kaya makin banyak sahabatnya. Makin miskin makin melarat, menderita, dan kesepian. PERFECTO!. Kalau beneran bayar nanti pas harga BBM naik, harga persahabatan juga naik, nanti para pejabat kita ribut lagi ngomongin harga persahabatan, nanti pemerintah ngeluarin kebijakan pembagian sahabat gratis untuk kalangan tunasahabat. Haha makin aneh, maaf.

Sebenernya sahabat itu menurut mbasist dan masbro tuh yang kayak gimana sih? Pernah ada sahabat saya ngirim short messages yang isinya kurang lebih seperti ini:

  •   SAHABAT itu orang yang mau memahami saat kita berkata “hehe, gue lupa”
  •   Orang yang mau menunggu saat kita berteriak “TUNGGUIN! :(
  •   Orang yang ikut menangis bersama saat kita mengadu “gue DIPUTUSIN” (okay, untuk point ini gue pribadi say BIG NO DEAL! Haha)
  • Orang yang tidak punya dendam saat kita bilang “BAWEL lu ah!”
  • Orang yang selalu membantu saat kita meminta “Bantuin gue DONG!”
  •  Dan orang yang masih bisa tersenyum meski kita bilang “MALES GUE SAMA LU!”

Nah, karena itu Tuhan itu Maha Pengasih lagi Maha Pemurah. Semua orang bebas memilih sahabat terbaik mereka. Kita kan makhluk sosial mbasist dan masbro, hehe. Jadi bersyukurlah pada Tuhan telah memberikan kita sesuatu yang gretongan alias gratisan :).

Malam ini saya ingin berbagi rasa syukur, karena ga bisa ngadain syukuran (yang kudu, mesti, wajib, ngundang minimal para pengurus RT, juga tetangga samping kanan, kiri, depan, belakang, iya kalo Cuma satu orang, kalo sekeluarga ada empat orang? Kalikan jumlah mereka dengan harga nasi yang akan mereka makan, juga ayam bakar dan air mineralnya, oke ini makin ngaco, sekali lagi maaf, hehe), jadi saya mau mengundang mbasist dan masbro di blog ini saja yaa, murah, meriah, dan “still free” hehe.

Jadi begini ceritanya. Saya dilanda malam yang cukup membuat gundah gulana (halaah…). Tetapi saya dituntun oleh kedua sahabat saya untuk kembali ke jalan yang benar. Beruntung sekali saya memiliki sahabat-sahabat seperti mereka. Yang satu memberi saya banyak sekali nasihat-nasihat juga saran yang lagi-lagi gratis!. Dan yang satu lagi dengan berbaik hati mau merasa senasib sepenanggungan! Huahaha. Yang penting kan ada temen dalam suka dan duka. Pokonya mereka membuat malam yang penuh gundah gulana ini menjadi malam yang penuh rasa syukur.


Mereka adalah dua makhluk aneh bin ajaib. Haha, yang satu tinggi, gede, keriting. Dan yang satu lagi, kecil, latah, fobia akut!. Hehe, but, besides all, they’re so special for me! Thanks guys for a chit-chat tonight! Beruntung banget bisa kenal kalian. Terimakasiiiiiiiiiiiih…

Salam dari langit senja!

Selasa, 03 April 2012

TENTANG MEREKA

Warnanya hitam
Sangat kelam
Rasanya pahit
Amat sakit

Dengan air menyirami
Dengan manis mengiringi

Begitu saja mereka teraduk
Menjadi pekat tanpa protes

Mereka-reka

Mereka cinta
Mereka kopi
Mereka cinta kopi
AkuMereka kopi cinta

29 January 2012, 19:50