Selain Tuhan,
nafas, dan keluarga, hal yang terbaik yang saya punya yang masih “FREE” sampai
detik ini adalah ‘sahabat’. Yupz!. Ga
kebayang kalau punya sahabat itu harus beli dan dikenai pajak. Makin kaya
makin banyak sahabatnya. Makin miskin makin melarat, menderita, dan kesepian. PERFECTO!.
Kalau beneran bayar nanti pas harga BBM naik, harga persahabatan juga naik,
nanti para pejabat kita ribut lagi ngomongin harga persahabatan, nanti
pemerintah ngeluarin kebijakan pembagian sahabat gratis untuk kalangan tunasahabat. Haha makin aneh, maaf.
Sebenernya sahabat
itu menurut mbasist dan masbro tuh yang kayak gimana sih? Pernah ada sahabat
saya ngirim short messages yang isinya kurang lebih seperti ini:
- SAHABAT itu orang yang mau memahami saat kita berkata “hehe, gue lupa”
- Orang yang mau menunggu saat kita berteriak “TUNGGUIN! :(”
- Orang yang ikut menangis bersama saat kita mengadu “gue DIPUTUSIN” (okay, untuk point ini gue pribadi say BIG NO DEAL! Haha)
- Orang yang tidak punya dendam saat kita bilang “BAWEL lu ah!”
- Orang yang selalu membantu saat kita meminta “Bantuin gue DONG!”
- Dan orang
yang masih bisa tersenyum meski kita bilang “MALES GUE SAMA LU!”
Nah, karena itu Tuhan itu Maha Pengasih lagi Maha
Pemurah. Semua orang bebas memilih sahabat terbaik mereka. Kita kan makhluk sosial
mbasist dan masbro, hehe. Jadi bersyukurlah pada Tuhan telah memberikan kita sesuatu
yang gretongan alias gratisan :).
Malam ini saya
ingin berbagi rasa syukur, karena ga bisa ngadain syukuran (yang kudu, mesti,
wajib, ngundang minimal para pengurus RT, juga tetangga samping kanan, kiri,
depan, belakang, iya kalo Cuma satu orang, kalo sekeluarga ada empat orang? Kalikan
jumlah mereka dengan harga nasi yang akan mereka makan, juga ayam bakar dan air
mineralnya, oke ini makin ngaco, sekali lagi maaf, hehe), jadi saya mau
mengundang mbasist dan masbro di blog ini saja yaa, murah, meriah, dan “still
free” hehe.
Jadi begini
ceritanya. Saya dilanda malam yang cukup membuat gundah gulana (halaah…). Tetapi
saya dituntun oleh kedua sahabat saya untuk kembali ke jalan yang benar. Beruntung
sekali saya memiliki sahabat-sahabat seperti mereka. Yang satu memberi saya
banyak sekali nasihat-nasihat juga saran yang lagi-lagi gratis!. Dan yang satu
lagi dengan berbaik hati mau merasa senasib sepenanggungan! Huahaha. Yang penting
kan ada temen
dalam suka dan duka. Pokonya mereka membuat malam yang penuh gundah gulana ini
menjadi malam yang penuh rasa syukur.
Mereka adalah
dua makhluk aneh bin ajaib. Haha, yang satu tinggi, gede, keriting. Dan yang
satu lagi, kecil, latah, fobia akut!. Hehe, but, besides all, they’re so
special for me! Thanks guys for a chit-chat tonight! Beruntung banget bisa
kenal kalian. Terimakasiiiiiiiiiiiih…
Salam dari langit senja!
senangnya punya sahabat
BalasHapus