KESET

KESET! a.k.a Welcome, haha selamat datang, selamat baca-baca, selamat menikmati, selamat komen, selamat kritik, :)

Selasa, 27 Maret 2012

Carut-Marut Birokrasi

Terdengar serius kalau saja anda membaca judul tersebut. Tapi beginilah keluhan seorang warga negara yang menjadi korban birokrasi di negeri tercinta ini. Sekedar berbagi cerita dan derita, ketika saya mencoba mendaftar untuk masuk di sebuah instansi, saya dengan penuh harapan mengisi semua persyaratannya. Dengan sabar saya menunggu surat panggilan dari instansi tersebut. 1 minggu berlalu, 2, 3, hingga 4 minggu berikutnya berlalu. saya masih tetap mencoba bersabar. Tetapi ternyata selama masa menunggu itu, ayah saya mencoba mencari informasi kepada pihak yang terkait. Hal yang tak terduga ternyata adalah instansi tersebut telah mengirimkan sebuah surat panggilan yang ditujukan kepada saya untuk datang ke tempat mereka. Surat itu mereka alamatkan kepada instansi tempat saya berada saat ini. alangkah kecewanya saya. Beruntung saya mengetahui hal tersebut 4 hari sebelum jadwal saya bertemu wajah dengan instansi yang akan saya masuki.

Saya sangat kecewa dengan instansi tempat saya berada saat ini. Saat saya mencoba untuk mengonfirmasi perihal surat panggilan saya, salah satu pihak menyebutkan tidak menerima surat saya. Ketika saya dengan yang lain―masih di Instansi tempat saya saat ini, mereka bilang ‘ya ada’ tapi mereka tidak mengetahui surat itu untuk apa dan tidak berusaha mencari tahu ataupun berusaha menghubungi saya. Ketika saya tanya dengan kepala instansi saya mengenai hal-hal yang seharusnya beliau lakukan untuk membantu saya memasuki instansi tersebut, beliau menjawab “maaf, saya tidak tahu prosedurnya”.

Yah, lagi-lagi saya harus mengurut dada. Lagi-lagi saya harus berpuas diri dengan kata maaf. Birokrasi tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Ketika seseorang dituntut untuk menjadi lebih baik membawa nama instansi, mereka justru dipersulit dengan bobroknya komunikasi yang terjadi di dalam lingkup intern. Ini hanya dalam lingkup kecil, dan hanya terjadi pada saya, juga beberapa teman yang masih satu instansi dengan saya.

Maaf, ini hanya keluhan saya semata. Tetapi ketika mengeluhkan hal ini, sempat terlintas dalam benak saya, bagaimana negara ini dijalankan? Jika pada lingkup kecil saja, banyak orang tidak mampu menjalankan fungsi, tugas, dan kewajibannya masing-masing.

Namun, bagaimanapun bobroknya, tetap saya mencintai negeri ini. Negeri dimana saya, orangtua saya, kakek dan nenek saya, keluarga saya, teman-teman, dan sahabat-sahabat saya berada.

 Tulisan ini bukan hanya bermaksud mengeluh, akan tetapi saya berharap bisa menjadi motivasi bagi saya juga anda yang membaca agar kita bersama-sama membangun negeri ini menjadi negeri yang memang benar-benar patut untuk dicintai.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar